MAKANAN KHAS SULAWESI SELATAN

 1. Coto Makassar


Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan, tepatnya berasal dari daerah Makassar. Dikutip dari laman Sulsel, konon makanan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa berdiri sekitar tahun 1538 Masehi. 

Coto Makassar terlihat layaknya sup daging sapi namun memiliki bumbu rempah beraneka rupa. Untuk membuat Cotto Makassar yang benar-benar khas, setidaknya diperlukan 40 jenis bumbu lokal. Coto Makassar merupakan salah satu makanan khas Makassar yang memiliki sentuhan pengaruh kuliner dari China yang terlihat dari adanya sambal tauco yang menjadi ciri khasnya.

2. Pallubasa


Pallubasa adalah kuliner khas Sulawesi Selatan yang memiliki bentuk mirip dengan coto Makassar. Pallubasa juga dihidangkan berkuah, namun perbedaannya dengan coto Makassar ada pada proses memasaknya. Jeroan untuk pallubasa direbus dalam waktu lama. Setelah matang jeroan dan daging diiris dan dihidangkan ke dalam mangkuk. 
Perbedaan lain, kuah pallubasa ditambah dengan kelapa parut yang telah disangrai sehingga kuahnya menjadi kental dan gurih. Selain itu, pallubasa biasanya dilengkapi dengan telur ayam yang dimasak dengan setengah matang.

3. Kapurung


Kapurung adalah makanan yang cukup populer di sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Kapurung berbahan dasar sagu dan populer terutama di Desa Takkalala, Kota Palopo. Makanan satu ini bisa dijumpai di hampir semua daerah di Sulawesi Selatan.
 Bentuk kapurung berupa bulatan-bulatan kecil yang dimasukkan ke dalam kuah yang telah dibumbui dengaan rempah dan sayur-sayuran. Lauk hidangan pendamping makanan ini biasanya daun singkong atau rebung, terong bakar, ikan atau daging. Kuah kapurung biasanya menggunakan kuah ikan masak kuning atau kuah yang diracik secara khusus.

4. Buras


Buras memiliki bentuk yang terlihat seperti lontong, dengan bahan dasar yang juga menggunakan beras. Buras memiliki rasa yang gurih dan kerap disajikan sebagai makanan pendamping makanan berkuah seperti bakso, sup konro ataupun coto Makassar. Saat momen Lebaran, buras mudah dijumpai di setiap rumah untuk dihidangkan saat silaturahmi. Buras kerap dianggap sebagai makanan pokok suku Bugis yang menjadi pengganti nasi.

5. Bassang


Bassang adalah makanan sejenis bubur yang dibuat dari jagung pulut, tepung terigu, air, gula dan garam. Makanan ini nikmat dihidangkan saat kondisi masih panas dilengkapi dengan gula pasir secukupnya. Bassang biasanya hanya dijual secara berkeliling ke kompleks-kompleks perumahan. Bassang biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per porsi.


6. Palumara


Dalam Bahasa Bugis, palumara artinya kepala ikan yang dimasak dengan kuah yang segar. Palumara termasuk makanan yang sehat karena proses pengolahannya tanpa campuran minyak yang berlebih. Kuah palumara cukup khas karena bercampur dengan lemak dari kepala ikan. Makanan khas palumara telah ada sejak zaman dahulu dan menjadi kuliner khas dari daerah Bugis. Ada cukup banyak restoran yang menjual menu palumara dengan harga yang bervariasi.

4. Nasu Palekko


Nasu palekko oleh masyarakat sulawesi selatan. Nasu palekko ini biasanya dibuat dengan bahan dasar daging bebek namun ada juga yang terbuat dari daging sapi. Daging dari makanan ini dimasak dengan sempurna sehingga daging begitu empuk serta bumbunya begitu meresap.

Jika anda mencicipi menu ini mungkin saja anda akan langsung teringat dengan masakan khas padang yakni rendang karena memang bumbunya begitu meresap dan dagingnya sangat empuk.




0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About